Kegiatan reses Johan Rosihan ST—Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Rabu (19/10) disambut antusias ribuan masyarakat setempat. Kehadiran tokoh Sumbawa yang datang bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) NTB, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Drs. Sriyanto M.Si ini terbilang sangat meriah. Bayangkan sepanjang jalan menuju lokasi reses, Johan dan Kombes Sriyanto disambut para taruna dadara yang mengenakan pakaian adat Sumbawa. Semaraknya lagi, kehadiran legislator Udayana itu diwarnai aktraksi drumband yang dipersembahkan para pelajar di kecamatan paling timur Sumbawa ini. Hadir menyambut kedua pejabat tersebut, di antaranya Kepala BNN Kabupaten Sumbawa, Kompol Syirajuddin Mahmud, Kapolsek Empang IPTU I Gst MD Suardika, camat, kepala desa, dan tokoh sekaligus budayawan Empang, Manjasus.
Johan mengatakan, resesnya pada masa persidangan ketiga DPRD NTB ini difokuskan untuk kampanye anti narkoba di kalangan pelajar khususnya di Sumbawa bagian timur. Karena itu Ia sengaja datang bersama Kepala BNN NTB Kombes Pol. Drs. Sriyanto MSi. Ia juga sengaja menggagas kegiatan ini di Empang, bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat akan bahaya narkoba. Johan mengajak siswa, guru, orang tua dan seluruh masyarakat untuk secara aktif menjadi pegiat anti narkoba. Selain itu mampu menjaga diri, keluarga dan generasi bangsa akan bahaya narkoba yang kini sudah masuk ke semua lini dan elemen. “Ini tanggung jawab bersama untuk kita perangi dan menjauhkan diri, keluarga dan lingkungan kita dari narkoba,” tandasnya.
Sementara itu Kepala BNN NTB, Kombes. Pol. Sriyanto M.Si menegaskan bahwa Indonesia saat ini sudah dinyatakan dalam kondisi darurat narkoba. Beberapa indikasi di antaranya semakin maraknya bisnis narkoba, modus operandi penyebaran narkoba yang kian berkembang dan semakin permisivenya masyarakat terhadap eksistensi narkoba.
Ia meminta sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama kalangan sekolah untuk menjaga sekolah dan siswa dari upaya para pengedar, bandar maupun mafia narkoba yang ingin menembus tembok sekolah sebagai sasaran narkoba. Upaya mafia ini tidak lain untuk merusak masa depan bangsa ini.
Sumber: Liputan media Samawarea.com